gmim.lagu-gereja.com
Gereja Masehi Injili di Minahasa |
Download MP3 Music Pembacaan Alkitab GMIM 2018 TEMA BULANAN : "Gereja di Era Digital"Sabtu, 14 Oktober 2018 MTPJ 14 s-d 20 Oktober 2018 - Media Sebagai Sarana Memelihara Kehidupan Beriman - Kisah Para Rasul 15:22-34TEMA MINGGUAN : "Media Sebagai Sarana Memelihara Kehidupan Beriman" BACAAN ALKITAB: Kisah Para Rasul 15:22-34 Jawab kepada Antiokhia15:22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. 15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. 15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. 15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, 15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. 15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. 15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." 15:30 Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. 15:31 Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan. 15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka. 15:33 Dan sesudah beberapa waktu keduanya tinggal di situ, saudara-saudara itu melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada mereka yang mengutusnya. 15:34 (Tetapi Silas memutuskan untuk tinggal di situ.) Penjelasan: * Keputusan Sidang di Yerusalem ( Kis 15:22-35) Di sini kita mendapati hasil perundingan yang diselenggarakan di Yerusalem perihal pemberlakuan hukum Taurat terhadap bangsa-bangsa lain yang bertobat. Tampaknya masih banyak lagi yang dibicarakan mengenai masalah itu dibandingkan dengan yang telah dicatat di sini. Namun akhirnya masalah itu mencapai puncaknya, dan nasihat yang disampaikan oleh Yakobus disetujui dan disepakati oleh semua orang nemine contradicente - sepenuhnya. Sesuai dengan itu kemudian dikirimkanlah surat-surat melalui utusan pembawa pesan dari antara mereka sendiri kepada bangsa-bangsa lain yang bertobat, untuk memberitahukan kepada mereka bagaimana pandangan rasul-rasul mengenai persoalan ini, yang dapat dijadikan sebagai penegasan yang kuat dalam menghadapi pengajar-pengajar palsu. Nah, sekarang amatilah di sini, I. Pemilihan utusan-utusan pembawa pesan yang akan pergi bersama Paulus dan Barnabas untuk memenuhi maksud ini. Bukan karena seolah-olah mereka mencurigai kesetiaan dan kejujuran orang-orang besar ini sehingga tidak dapat mempercayakan surat-surat ini kepada mereka. Juga bukan seolah-olah mereka meminta utusan-utusan ini menjaga supaya kedua orang ini tidak dapat mengubah isi surat mereka. Tidak, sama sekali tidak, kemurahan hati mereka membuat mereka tidak memikirkan yang jahat mengenai orang-orang yang kejujurannya sudah teruji ini. Namun, 1. Mereka memandang baik untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama Paulus dan Barnabas (ay. Kis 15:22). Keputusan itu disetujui oleh rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu, yang tampaknya merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-perintah yang mereka keluarkan (1Kor. 9:7). Mereka mengutus para pembawa pesan ini, (1) Untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada jemaat di Antiokhia sebagai jemaat yang bersaudara dengan mereka. Walaupun jemaat Antiokhia jauh lebih muda, mereka memandangnya sebagai jemaat yang setara dengan mereka. Selain itu mereka juga ingin mengenal keadaan mereka lebih jauh. (2) Untuk membesarkan hati Paulus dan Barnabas serta membuat perjalanan pulang mereka lebih menyenangkan (sebab besar kemungkinan mereka menempuh perjalanan itu dengan berjalan kaki), maka diutuslah orang-orang istimewa itu untuk menemani kedua orang itu. Amicus pro vehiculo - seorang sahabat dan bukan sebuah kereta. (3) Untuk memberikan nilai tambah yang besar kepada surat yang mereka bawa, supaya tampak sebagai suatu tugas perwakilan yang resmi. Dengan begitu, pesan ini bisa lebih diperhatikan, karena mungkin akan ada pertentangan dari beberapa orang. (4) Untuk memelihara persekutuan orang-orang kudus, dan memupuk pengenalan yang lebih baik di antara jemaat dan pelayan-pelayan Tuhan yang dipisahkan satu sama lain oleh jarak, serta untuk menunjukkan bahwa, walaupun mereka banyak, namun mereka satu. 2. Orang-orang yang mereka utus bukanlah orang-orang sembarangan yang hanya sekadar mengantar surat-surat dan meminta bukti tanda terima dari rasul-rasul. Sebaliknya, mereka itu orang-orang pilihan yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Mereka memiliki karunia-karunia yang hebat, penuh kasih karunia, dan berdaya guna. Sebab orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti inilah yang membuat orang jadi terpandang di antara jemaat dan membuat mereka memenuhi syarat menjadi pembawa pesan dari jemaat. Mereka bernama Yudas, yang disebut juga Barsabas (mungkin saudara dari Yusuf yang disebut Barsabas, yaitu orang yang pernah menjadi calon rasul pengganti Yudas, Kis. 1:23), dan Silas. Di dalam jemaat Yerusalem, sifat dan watak kedua orang ini sangat berpengaruh terhadap orang-orang yang berasal dari wilayah Yudea, seperti halnya pengajar-pengajar palsu tersebut, sehingga dapat mengajak jemaat itu untuk lebih memperhatikan pesan yang dikirim melalui mereka. II. Penulisan rancangan surat itu dalam bentuk surat edaran yang akan dikirimkan kepada jemaat-jemaat, untuk memberitahukan secara resmi sikap jemaat Yerusalem mengenai persoalan ini. 1. Di sini kita membaca bagian pendahuluan yang ditulis dengan penuh kerendahan hati disertai permohonan untuk memperhatikan keputusan ini (ay. Kis 15:23). Tidak ada nada keangkuhan atau kepura-puraan di dalamnya, melainkan, (1) Isi pesan yang menunjukkan kerendahan hati para rasul, bahwa mereka turut mengadakan pertemuan dengan penatua-penatua dan saudara-saudara serta juga hamba-hamba Tuhan, anggota jemaat Kristen biasa, untuk membahas perkara ini, dengan memberi nasihat kepada mereka seperti yang biasa mereka lakukan dengan perkara-perkara lainnya. Walaupun tidak ada orang lain lebih memenuhi syarat dari pada mereka dalam hal memiliki kuasa dan wewenang dalam pengaturan jemaat, atau memiliki tugas pengutusan seperti mereka, namun keputusan mereka tidaklah menyatakan seperti ini, "Kami, rasul-rasul, wakil-wakil Kristus di bumi ini, dan gembala dari semua gembala-gembala jemaat, dan satu-satunya hakim dalam semua urusan iman." Sebaliknya, di sini mereka menyatakan bahwa rasul-rasul, penatua-penatua, dan saudara-saudara, semuanya sepakat dalam keputusan-keputusan dan perintah mereka. Dalam hal ini mereka ingat akan perintah yang diberikan oleh Guru mereka (Mat. 23:8): Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (2) Hal yang membuktikan rasa hormat mereka kepada jemaat-jemaat yang akan menerima surat itu. Mereka menyampaikan salam kepada mereka, mengharapkan mereka ada dalam keadaan sehat, bahagia, dan sukacita, serta menyebut mereka sebagai saudara-saudara yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Itu berarti mereka mengakui penerimaan bangsa-bangsa lain ke dalam jemaat, dan mengulurkan tangan persekutuan dengan mereka: "Meskipun kamu berasal dari bangsa-bangsa lain, kamu adalah saudara-saudara kami. Karena kita semua dipertemukan di dalam Kristus, yang sulung di antara banyak saudara, di dalam Allah, Bapa kita bersama." Nah, kalau sekarang orang-orang bukan-Yahudi itu turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh yang sama, mereka harus dapat diterima dan didukung, serta disebut sebagai saudara-saudara. 2. Di sini kita membaca perihal teguran keras yang pantas disampaikan kepada pengajar-pengajar Yahudi yang telah mendesak bangsa-bangsa lain mengikuti adat istiadat dan tata cara agama Yahudi (ay. Kis 15:24): "Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka, dan kami sangat merasa prihatin mendengar hal itu. Nah, dengan surat ini biarlah mereka tahu bahwa mereka yang mengajarkan pengajaran ini adalah pengajar-pengajar palsu, sebab mereka telah memalsukan perintah dan mengajarkan ajaran palsu." (1) Mereka telah membuat kesalahan besar terhadap rasul-rasul dan hamba-hamba Tuhan di Yerusalem, dengan mengaku-ngaku telah menerima perintah dari para rasul itu untuk memberlakukan hukum Taurat kepada bangsa-bangsa lain, padahal tidak ada alasan sama sekali bagi mereka untuk mengaku-ngaku demikian. "Mereka memang beberapa orang di antara kami. Mereka memang berasal dari jemaat kami, dan ketika mereka ingin bepergian, kami bisa memberikan sekadar sepucuk surat keterangan bagi mereka. Namun, untuk membebankan hukum Musa ke atas saudara-saudara yang berasal dari bangsa lain, kami sama sekali tidak pernah memberikan perintah semacam itu kepada mereka. Sama sekali tidak pernah terpikir bagi kami mengenai hal semacam itu, maupun memberikan sedikit kesempatan kepada mereka untuk menggunakan nama kami dalam upaya itu." Bukanlah hal baru bagi para pemimpin rohani untuk diminta mempertahankan pengajaran-pengajaran dan pelaksanaannya yang belum diperintahkan atau belum dianjurkan oleh para rasul. (2) Mereka melakukan kesalahan besar kepada bangsa-bangsa lain yang bertobat dengan berkata, Kamu harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa. [1] Kata-kata itu membingungkan bangsa-bangsa lain: "mereka telah mengacaukan kamu dengan ajaran mereka, mendatangkan gangguan dan kegelisahan kepadamu. Kamu dapat mengandalkan mereka yang berkata kepadamu, Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat. Dan sekarang kamu dikejutkan oleh orang-orang yang berkata kepadamu, Jika kamu tidak menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan, Oleh perkataan ini kamu terjerat dalam perangkap. Kamu dikacaukan dengan kata-kata, dengan kata-kata, bukan sesuatu yang lain. Hanya kata-kata, bunyi, namun tidak ada isinya." Betapa jemaat telah dikacaukan oleh kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang angkuh yang hanya suka mendengarkan mereka sendiri berbicara! [2] Ajaran itu membahayakan jiwa orang-orang dari bangsa lain itu. Jiwa mereka hancur lebur, keadaan mereka menjadi kacau, dan semua yang telah dibangun menjadi runtuh. Pencarian mereka akan iman Kekristenan yang murni terganggu, dan orang-orang Yahudi itu terus-menerus mengganggu mereka dengan mengisi benak mereka dengan perlunya penyunatan dan hukum Musa yang tidak ada gunanya untuk keselamatan. 3. Di sini kita membaca perihal kesaksian yang penuh rasa hormat yang diberikan mengenai para pembawa surat keputusan itu. (1) Mengenai Paulus dan Barnabas, yang ditentang dan dikecam dengan keras oleh guru-guru Yahudi bahwa mereka hanya bekerja setengah-setengah, karena mereka hanya membawa bangsa-bangsa lain beralih kepada Kekristenan saja, dan tidak kepada agama Yahudi juga. Biarlah mereka sendiri mengatakan apa yang ingin mereka katakan mengenai orang-orang ini, tetapi [1] "Mereka adalah orang-orang yang kami kasihi. Mereka adalah Barnabas dan Paulus yang kami kasihi. Orang-Orangyang kami hormati, kami sayangi, kami pedulikan." Sangat baik jika kadang-kadang orang-orang penting menyatakan rasa hormat mereka tidak saja terhadap kebenaran Kristus yang dipandang rendah, tetapi juga untuk pemberita-pemberita firman dan para pembela kebenaran itu, untuk membesarkan hati mereka dan melemahkan tangan-tangan para penentang mereka. [2] "Mereka telah membuktikan diri berhasil dalam pelayanan Kristus, sehingga layak mendapat penghormatan dari semua jemaat. Mereka adalah orang-orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus (ay. Kis 15:26). Dan oleh karena itu mereka layak menerima penghormatan dua kali lipat, dan tidak boleh dicurigai sebagai orang-orang yang mencari keuntungan duniawi bagi diri sendiri. Sebab mereka telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus, telah melibatkan diri dalam segala pelayanan yang paling berbahaya, sebagai prajurit-prajurit Kristus yang baik, dan tidak di dalam pelayanan-pelayanan yang melelahkan saja." Tidak mungkin kalau orang-orang percaya yang begitu setia akan menjadi pemberita-pemberita firman yang tidak setia. Orang-orang yang telah menganjurkan penyunatan itu melakukan hal demikan untuk menghindari penganiayaan (Gal. 6:12-13). Sedangkan orang-orang yang menentang penyunatan itu sadar bahwa dengan perlawanan itu mereka sendiri terancam akan dianiaya. Jadi siapa dari antara mereka yang benar? (2) Mengenai Yudas dan Silas: "Mereka adalah orang-orang yang terpilih (ay. Kis 15:25). Mereka adalah orang-orang yang telah mendengar semua pembicaraan kami, dan sangat mengetahui persoalan itu, dan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu" (ay. Kis 15:27). Sangat baik jika kita memiliki firman yang berguna itu dalam bentuk tertulis dan lisan, sehingga kita dapat memperoleh manfaat dengan membaca dan mendengarkannya. Para rasul menyerahkan surat-surat itu kepada para utusan untuk menjelaskan lebih lanjut penilaian dan alasan-alasan mereka, dan selanjutnya para utusan itu akan merujuk kepada surat-surat para rasul itu untuk menunjukkan kepastian dari keputusan itu. 4. Berikut adalah pengarahan yang diberikan mengenai apa saja yang diminta dari bangsa-bangsa lain yang telah bertobat dan percaya. Kita amati di situ, (1) Isi keputusan yang dibuat sesuai dengan nasihat Yakobus untuk mencegah timbulnya rasa marah dalam hati orang-orang Yahudi, [1] Mereka sama sekali tidak boleh makan segala sesuatu yang mereka tahu telah dipersembahkan kepada berhala. Mereka harus memandang makanan itu sebagai najis karena telah dipersembahkan kepada berhala, walaupun makanan itu sebenarnya baik adanya. Di kemudian hari sebagian dari larangan ini dicabut, sebab kemudian mereka boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, atau makan apa saja yang dihidangkan oleh teman-teman mereka, walaupun makanan itu telah dipersembahkan kepada berhala. Kecuali apabila ada bahaya dapat menimbulkan masalah dalam hati nurani orang Kristen yang masih lemah yang akan berprasangka buruk mengenai hidup Kekristenan kita, atau dalam hati nurani orang kafir yang belum mengenal Allah yang akan menyangka bahwa berhala mereka itu memang baik. Dalam hal ini lebih baik menjauhkan diri, (1Kor. 10:25 dst.). Bagi kita hal ini adalah masalah yang sudah kuno. [2] Bahwa mereka tidak boleh makan darah atau meminumnya. Mereka harus menjauhkan segala sesuatu yang tampak kejam dan biadab di dalam upacara yang sudah begitu lama ada. [3] Bahwa mereka tidak boleh makan daging binatang yang mati dicekik, atau binatang yang mati sendiri, atau yang darahnya tidak mengalir keluar. [4] Mereka harus mencela dengan keras orang-orang yang melakukan dosa percabulan, atau melakukan pernikahan dalam batas-batas yang dilarang oleh hukum Musa. Banyak orang menduga bahwa hal inilah yang terutama ditekankan dalam surat keputusan ini (lihat 1Kor. 5:1). Dr. Hammond (seorang theolog abad ketujuh belas dari Inggris - pen.) menyatakan masalah tersebut sebagai berikut: Guru-guru agama Yahudi itu mengharuskan bangsa-bangsa lain yang telah bertobat supaya tunduk kepada semua ketentuan yang mereka sebut sebagai ketentuan bagi penganut-penganut agama Yahudi yang benar, yaitu harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti seluruh hukum Musa. Namun para rasul meminta mereka cukup mengikuti ketentuan bagi penganut-penganut agama Yahudi Pintu Gerbang, yang hanya perlu menaati tujuh titah anak-anak Nuh. Itulah yang menurut Dr. Hammond yang dirujuk di sini. Namun satu-satunya alasan bagi keputusan ini sebenarnya adalah untuk menyenangkan hati orang-orang Yahudi berhaluan keras yang baru memeluk iman Kristen. Segera setelah alasan bagi keputusan ini tidak ada lagi, kecuali dalam masalah percabulan, orang Kristen diperbolehkan makan semua makanan. Paling lambat kewajiban ini berhenti sesudah penghancuran Yerusalem terjadi. "Khususnya hal-hal inilah yang dapat mendatangkan rasa marah bagi orang-orang Yahudi. Oleh karena itu, janganlah menentang mereka sekarang ini. tidak lama lagi orang-orang Yahudi akan bergabung juga dengan bangsa-bangsa lain, dan saat itu bahaya itu akan berlalu." (2) Cara keputusan ini ditulis. [1] Supaya keputusan yang ditulis diterima dengan rasa hormat dan pantas, para rasul mengaitkan diri mereka dengan kekuasaan tertentu: Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, artinya, di bawah pimpinan Roh Kudus dan oleh petunjuk-Nya, kami melakukan hal ini. Bukan saja para rasul, melainkan orang-orang lain juga dilengkapi dengan karunia rohani yang luar biasa, dan dapat lebih mengenal pikiran Allah dibandingkan dengan siapa pun yang berpura-pura masih memiliki karunia itu ketika karunia itu sudah dihentikan. Kesempurnaan rasul-rasul itu mendatangkan kuasa yang tidak terbantahkan terhadap keputusan-keputusan mereka. Mereka juga tidak akan memerintahkan sesuatu karena itu tampak baik bagi mereka, namun karena sejak semula itu tampak baik bagi Roh Kudus. Atau keputusan itu dibuat dengan merujuk kepada sesuatu yang sebelumnya telah diputuskan oleh Roh Kudus mengenai persoalan ini. Ketika Roh Kudus turun ke atas para rasul, Ia melengkapi mereka dengan karunia lidah, supaya mereka dapat memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain, yang merupakan petunjuk jelas mengenai maksud Allah untuk membawa bangsa-bangsa lain itu masuk ke dalam jemaat. Ketika Roh Kudus turun ke atas Kornelius dan sahabat-sahabatnya sementara Petrus sedang berkhotbah, jelaslah bahwa Kristus merancang untuk membongkar tapal batas orang Yahudi, yang di antaranya termasuk khayalan mereka bahwa Roh Kudus pun terkurung hanya dalam tapal batas mereka itu. [2] Mereka menyatakan diri dengan penuh kelemahlembutan dan perhatian seperti seorang ayah. Pertama, Mereka takut membebani orang-orang bangsa-bangsa lain itu. Supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban. Jauh dari pikiran mereka untuk dengan senang hati memberikan tanggungan lebih ke atas bangsa-bangsa lain itu, sehingga mereka tidak berani membebani lebih banyak lagi demi membesarkan hati orang-orang yang masih berada pada tahap awal iman itu. Kedua, Kepada orang-orang itu ditanggungkan beban yang perlu saja. "Menjauhi percabulan perlu dilakukan oleh semua orang Kristen di sepanjang waktu. Tetapi, menjauhi binatang yang mati tercekik, minum darah, dan tidak makan makanan berhala, diperlukan saat ini, untuk menjaga saling pengertian yang baik antara kamu dan orang-orang Yahudi, dan untuk mencegah timbulnya rasa marah orang Yahudi." Dan selama ketentuan itu masih diperlukan untuk mencapai tujuan itu, dan kemudian tidak diperlukan lagi, maka dihentikan. Perhatikanlah, pemimpin-pemimpin jemaat harus membebankan hal-hal yang perlu saja, hanya hal-hal yang telah ditetapkan Kristus sebagai kewajiban kita, yang dapat mendatangkan kemajuan bagi jemaat, dan seperti di sini untuk menyatukan umat Kristen yang baik. Jika para pemimpin itu membebankan hal-hal hanya demi menunjukkan kekuasaan mereka dan menguji ketaatan umat, sebenarnya mereka lupa bahwa mereka tidak berwenang menciptakan hukum yang baru. Mereka hanya boleh memastikan apakah hukum-hukum Kristus telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta memperkuat pelaksanaan hukum-hukum itu. Ketiga, Mereka memperkuat keputusan mereka dengan memberikan pujian bagi orang-orang yang akan menaatinya, dan bukannya mengutuk orang-orang yang akan melanggarnya. Mereka tidak mengakhiri surat itu dengan, "Jikalau kamu tidak memelihara diri dari hal-hal ini, terkutuklah kamu, kamu akan dikeluarkan dari jemaat dan dikutuk," sesuai dengan gaya pascakonsili. Sebaliknya mereka menulis, "Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, tanpa kami meragukan hal itu, tetapi kamu akan melakukannya, kamu akan berbuat baik. Hal itu akan mendatangkan kemuliaan bagi Allah, membawa kemajuan bagi Injil, menguatkan saudara-saudara yang lain, serta demi nama baik dan penghiburanmu sendiri." Itulah kemanisan, kasih, dan suasana hati yang baik, yang seharusnya demikian bagi pengikut-pengikut Dia, yang ketika mengajak kita untuk memikul kuk-Nya yang dipasang ke atas kita, memberi jaminan kepada kita bahwa kita akan mendapati Dia sebagai orang yang lemah lembut dan rendah hati. Perbedaan gaya dari rasul-rasul yang sejati dan rasul-rasul palsu sudah sangat jelas. Mereka yang membebankan hukum Musa dengan sangat tegas dan angkuh berkata, Jikalau kamu tidak menurutinya, kamu tidak dapat diselamatkan (ay. Kis 15:1), kamu akan dikucilkan ipso facto - dengan segera, dan diserahkan kepada Iblis. Rasul-rasul Kristus yang hanya menanggungkan hal-hal yang perlu saja, merupakan orang-orang yang lemah lembut dan ramah: "Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik, dan menjadi seperti itulah kamu. Sekianlah, selamat. Dengan segenap hati kami mengharapkan yang baik untuk kehormatan dan kedamaianmu." III. Penyampaian surat-surat itu, dan bagaimana para pembawa surat itu mengatur sendiri penyampaiannya. 1. Setelah mereka berpamitan, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para rasul (sangat mungkin mereka berpisah dengan diiringi doa serta berkat yang khidmat di dalam nama Tuhan, dan dengan berbagai petunjuk serta dorongan dalam pelayanan mereka). Kemudian berangkatlah mereka ke Anthiokia. Mereka tidak tinggal lebih lama lagi di Yerusalem begitu urusan mereka selesai. Kemudian mereka kembali dan mungkin dalam perjalanan pulang inilah mereka bertemu dengan orang-orang yang telah mengantar mereka pada permulaan perjalanan mereka. Karena orang-orang yang sudah menderita dalam melayani orang banyak patut memperoleh dukungan dan dibesarkan hatinya. 2. Begitu mereka tiba di Antiokhia, mereka memanggil seluruh jemaat, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka (ay. Kis 15:30-31). Dengan demikian, jemaat itu bisa mengetahui apa saja yang tidak boleh mereka lakukan dan dapat menaati perintah-perintah ini, yang tentunya tidak sulit bagi mereka untuk melalukannya. Sebab sebelum mereka bertobat dan percaya kepada Kristus, mereka adalah penganut-penganut agama Yahudi Pintu Gerbang, yang sudah biasa menundukkan diri kepada larangan-larangan ini. Namun ini belum semuanya. Ini supaya mereka juga tahu bahwa kepada mereka tidak ditanggungkan lebih banyak beban dari pada hal-hal yang dilarang itu. Jadi, tidaklah berdosa untuk memakan daging babi, tidaklah najis untuk menyentuh kuburan atau mayat. 3. Orang-orang itu merasa sangat senang dengan surat keputusan yang datang dari Yerusalem itu (ay. Kis 15:31): Jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan. Orang banyak itu merasa terhibur, (1) Bahwa mereka dipastikan untuk bebas dari kuk hukum Musa, dan tidak dibebankan dengan beban itu lagi, seperti yang dipaksakan oleh guru-guru Yahudi yang sombong itu. Suatu penghiburan bagi mereka ketika mendengar bahwa ketentuan-ketentuan ibadah simbolis yang bersifat jasmaniah itu tidak lagi ditanggungkan atas mereka. Ketentuan itu telah membingungkan hati nurani mereka, dan tidak dapat menyucikan atau mendamaikan hati. (2) Bahwa dengan surat itu orang-orang yang telah mengacaukan pikiran mereka dengan upaya penyunatan paksa terhadap mereka, sekarang tidak dapat berbicara lagi dan menjadi bingung. Kecurangan mereka yang mengaku mendapat kuasa dari rasul-rasul sekarang telah terungkap. (3) Bahwa dengan surat itu bangsa-bangsa lain didorong untuk menerima Injil dan mereka yang telah menerima akan menaatinya. (4) Bahwa dengan surat itu kedamaian di dalam jemaat dipulihkan dan sirnalah ancaman perpecahan yang membayang atas jemaat itu. Semua ini menghiburkan, yang membuat mereka bersukacita dan memuji Allah untuk itu. 4. Orang-orang itu meminta para pelayan pendatang itu masing-masing memberikan satu khotbah dan bahkan lebih banyak lagi (ay. Kis 15:32). Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, yang dipenuhi dengan Roh Kudus, dan yang sekarang diminta melayani, juga dipercaya oleh para rasul untuk menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan persoalan ini secara lisan. Mereka menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka. Bahkan anggota jemaat yang selama ini selalu mendengar pemberitaan Paulus dan Barnabas, juga merasa senang dengan bantuan dari Yudas dan Silas. Keragaman karunia pelayanan sangat berguna bagi jemaat. Amatilah apa saja pelayanan para hamba Allah yang ada di dalam Kristus, (1) Untuk meyakinkan jemaat dengan menuntun mereka melihat lebih banyak alasan lagi untuk iman mereka di dalam Kristus dan ketaatan mereka kepada-Nya. Untuk menegaskan pilihan mereka terhadap Kristus dan ketetapan hati mereka untuk Kristus. (2) Untuk menasihati mereka supaya tetap teguh, dan tekun dalam memenuhi kewajiban-kewajiban khusus yang dikehendaki dari mereka. Untuk menggairahkan mereka kepada hal-hal yang baik dan mengarahkan mereka di dalam perkara baik itu. Mereka menghibur saudara-saudara itu (demikianlah kita bisa memahaminya), dan ini bisa membantu meneguhkan hati mereka. Sebab sukacita karena Tuhan itulah kekuatan kita. Mereka menasihati jemaat dengan banyak perkataan. Mereka menggunakan banyak ungkapan yang beragam. Satu kata memengaruhi kata lain, kemudian yang lain dan yang lain lagi. Itulah sebabnya walaupun yang hendak mereka katakan itu sebenarnya bisa dirangkum dalam sedikit kata-kata saja, namun demi mendidik jemaat, mereka menggunakan banyak perkataan, dia logou pollou - dengan banyak berbicara, banyak alasan; harus ini harus itu. 5. Perpisahan dengan para pelayan dari Yerusalem (ay. Kis 15:33). Dan sesudah mereka selama beberapa waktu ada di antara jemaat (begitulah seharusnya dibaca), poiēsantes chronon - beberapa waktu tinggal di situ, menggunakan waktu untuk maksud yang baik, tidak untuk membuang-buang waktu, namun memanfaatkan sepenuhnya, saudara-saudara di Antiokhia melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada para rasul di Yerusalem dengan semua ungkapan kebaikan dan rasa hormat sebisa-bisanya. Jemaat berterima kasih untuk kedatangan dan jerih payah mereka, serta untuk pelayanan baik yang telah mereka lakukan, mengharapkan mereka tetap dalam keadaan sehat dan selamat dalam perjalanan pulang, serta menyerahkan mereka kepada pemeliharaan damai Allah. 6. Namun, Silas tetap tinggal bersama Paulus dan Barnabas di Antiokhia. (1) Ketika semua sudah selesai, Silas tidak mau kembali bersama Yudas ke Yerusalem, tetapi membiarkan dia pulang sendiri, dan lebih memilih untuk tetap tinggal di Antiokhia (ay. Kis 15:34). Kita tidak memiliki alasan sama sekali untuk menyalahkan dia dengan keputusannya ini, walaupun kita tidak tahu apa alasan yang membuat ia mengambil keputusan itu. Saya cenderung berpikir bahwa ia memandang jemaat di Antiokhia itu lebih besar dan lebih hidup dibandingkan dengan jemaat di Yerusalem. Inilah yang menggodanya untuk tetap tinggal di sana, dan kemudian ia memutuskan. Begitu juga Yudas, yang walaupun melihat semua itu, ia memutuskan untuk kembali ke tempat pelayanannya di Yerusalem. (2) Walaupun pelayanan utama Paulus dan Barnabas ada di antara bangsa-bangsa lain, tetapi mereka memilih untuk tetap tinggal selama beberapa waktu dengan orang-orang di Antiokhia. Mereka merasa senang dengan pergaulan bersama para pelayan Tuhan dan anggota-anggota jemaat di sana, yang dari berbagai ayat tampaknya sangat mengundang. Mereka tetap tinggal di sana, tidak untuk bersenang-senang, tetapi mengajar dan memberitakan firman Tuhan. Antiokhia merupakan ibu kota negeri Siria, jadi mungkin ada banyak bangsa-bangsa lain yang pergi ke sana dari berbagai penjuru dengan satu alasan atau lainnya, sama seperti orang-orang Yahudi yang datang dan pergi ke Yerusalem. Jadi pemberitaan firman di sana benar-benar diberitakan kepada banyak bangsa. Sebab, mereka memberitakan firman itu kepada orang-orang yang akan menceritakan kembali apa yang mereka dengar kepada banyak bangsa lain. Jadi sebenarnya orang-orang itu mempersiapkan diri bagi kedatangan rasul itu secara pribadi untuk memberitakan firman kepada mereka. Dengan demikian para rasul itu sama sekali tidak menganggur di Antiokhia, namun mereka mengerjakan maksud utama mereka. (3) Ada banyak orang lain di sana yang juga bekerja di bidang yang sama. Banyaknya pekerja di dalam kebun anggur Kristus tidak membuat kita beristirahat. Walaupun ada banyak yang melayani firman dan pengajaran, namun selalu ada kesempatan bagi kita. Semangat dan kegunaan orang lain harus dapat menggairahkan kita dan jangan malah membuat kita tertidur. ALASAN PEMILIHAN TEMA Di era modern ini, gereja ditantang dengan berbagai peru-bahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang membuat berbagai hal yang berkembang di belahan bumi barat dan timur ini menjadi transparan dalam pengetahuan kita. Kondisi keterbukaan itu disebabkan oleh kemajuan transportasi, informasi dan komunikasi yang semakin terbuka baik melalui media elektronik maupun media cetak. Hasil inovasi yang menyediakan berbagai aplikasi pada media elektronik, memberi kenikmatan dan banyak kemudahan dalam aktifitas kita sehari-hari. Hanya meng-gerakkan jari, menyentuh pada benda-benda serba digital, kita dapat mengakses berbagai informasi, berkomunikasi dengan orang-orang di berbagai tempat, pekerjaan dilakukan dalam waktu singkat, lebih rapi dan tingkat ketelitian lebih tinggi. Tetapi harus diakui bahwa apa yang dibaca dimedia cetak maupun didengar dan dilihat di media elektronik tidak hanya memberi dampak positif, tetapi juga berdampak negatif sehingga merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat luas, termasuk kehidupan beriman. Oleh karena itu diangkatlah tema: "Media sebagai Sarana Memelihara Kehidupan Beriman", dengan mengajak warga gereja meman-faatkan media sosial sebagai fasilitas pelayanan dalam upaya memberi pengaruh positif dalam kehidupan gereja dan masyarakat. PEMBAHASAN TEMATIS Pembahasan Teks Alkitab (Exegese) Perikop Kisah Para Rasul 15:22-34 dilatar-belakangi persoalan jemaat di Antiokhia (sekarang kota 'Antakya' di Turki) tentang Hukum Taurat (sunat) sebagai syarat yang ditambahkan untuk mendapatkan keselamatan. Pandangan ini dengan tegas dibantah oleh Paulus dan Barnabas (Kisah Para Rasul.15:1,2). Jemaat menjadi resah dan kacau (ayat 24) tetapi tetap berupaya menemukan solusi dalam kehendak TUHAN. Karena itu perikop ini menyaksikan bagaimana pergumulan jemaat Antiokhia terjawab melalui keputusan sidang jemaat di Yerusalem (jemaat induk) yang dipimpin oleh para rasul dan para penatua yang diyakini dalam kehadiran kuasa Roh Kudus (band. Ayat 28). Sidang memilih Barsabas dan Silas (dua orang terpandang atau pemimpin dalam jemaat) dan diutus bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas ke Antiokhia (ayat 22). Kepada mereka diserahkan surat yang berisi keputusan sidang (ayat 23). Melalui media surat ini jemaat mendapatkan informasi yang benar dan pasti tentang ajaran keselamatan di dalam Yesus Kristus. Bunyi surat dimulai dengan salam kepada warga jemaat di kota Antiokhia, Provinsi Siria (Antiokhia adalah ibukotanya) bahkan juga jemaat yang ada di Kilikia (dikenal sebagai daerah penyamun dan perampok) sebagai alamat surat. Warga jemaat ini disapa sebagai "saudara-saudara seiman" berarti punya kedudukan yang sama di dalam Kristus, dan dibedakan dengan orang-orang yang meresahkan dan meng-goyahkan jemaat, mereka tidak disapa saudara-saudara; mereka dicatat sebagai orang-orang yang bukan utusan jemaat Yerusalem (ayat 24). Selanjutnya ada sapaan "yang kami kasihi" (agapetos "yang dikasihi") untuk Barnabas dan Paulus yang telah "memper-taruhkan nyawa" atau "mengabdi dengan sungguh-sungguh" karena nama TUHAN Yesus (ayat 25-26). Ini menyatakan pengakuan, penerimaan, dukungan, penghargaan dan perkenanan (band. Matius 3:17), juga kepada Barsabas dan Silas supaya jemaat menerima kehadiran mereka dan pengajaran Firman TUHAN yang mereka katakan (ayat 27). Keputusan dengan "bulat hati" atau "suara bulat" atau "sehati" oleh semua peserta sidang berarti keputusan itu sungguh-sungguh keputusan bersama yang juga disetujui oleh orang yang tadinya berpendapat lain (band. Ayat 5 dan ayat 25). Pokok ajaran dirumuskan dalam ayat 28 dan 29" Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami - artinya Allah Roh Kudus setuju dan seluruh peserta sidang juga setuju- supaya kepada kamu (orang Kristen bukan Yahudi) jangan ditanggungkan lebih banyak beban, artinya tidak perlu ada syarat tambahan sunat, bagi orang percaya untuk diselamatkan oleh TUHAN. Menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, darah, binatang yang dicekik (darah tidak mengalir keluar) dan dari percabulan (band. ayat 20; 21:25; Imamat 17-18), bukan supaya dapat keselamatan melainkan dianjurkan sebagai perbuatan baik demi memelihara persekutuan yang damai. Kata "selamat" (ayat 29) sebagai penutup surat, mengandung doa harapan untuk jemaat. Surat dibacakan kepada seluruh jemaat Antiokhia, "mereka bersukacita karena isi surat itu menghiburkan (ayat 30,31) dan membawa damai sehingga makin memajukan pemberitaan Inijil (ayat 32-34). Makna dan Implikasi Firman TUHAN Allah banyak cara untuk menolong kita dari berbagai persoalan yang dialami, termasuk media sebagai sarana me-melihara kehidupan beriman. Tidak dapat dipungkiri bahwa se-bagian besar orang percaya memiliki HP atau teknologi lainnya untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan bukan untuk hoax TUHAN mengizinkan masalah di dalam gereja untuk men-dewasakan umat- Seringkali persoalan atau perselisihan yang terjadi dalam gereja, yang diselesaikan secara tepat dengan mengikuti pimpinan TUHAN, akan mendatangkan persatuan dan damai sejahtera. Tetapi ada juga masalah dalam gereja tidak dapat diselesaikan karena keangkuhan manusia. TUHAN dapat memakai pertemuan-pertemuan rapat/sidang Majelis (jemaat, wilayah, sinode) sebagai media pemberitaan kehendak TUHAN, untuk membangun persekutuan yang lebih bertumbuh. TUHAN selalu hadir dan bekerja sepanjang masa melalui kuasa Roh Kudus yang menggerakkan dan memampukan kita untuk teguh dalam iman dan menjadi saksi yang efektif untuk memberitakan tentang Yesus Kristus Juruselamat dunia. Di tengah maraknya penggunaan media sosial yang semakin cepat terkoneksi, warga gereja diajak menyampaikan pesan-pesan yang baik dan benar untuk memelihara kehidupan beriman, menghadirkan damai dan sukacita dalam kehidupan keluarga, jemaat, masyarakat, bangsa dan negara. PERTANYAAN DISKUSI: Apa yang dimaksud dengan media sebagai sarana memelihara iman, menurut perikop Kisah Para Rasul 15:22-34? Apa dampak positif dan dampak negatif penggunaan media sosial? Berikan contoh! Bagaimana seharusnya warga gereja menggunakan media sosial agar bermanfaat untuk memelihara iman? POKOK - POKOK DOA: Setiap warga gereja tetap memelihara kehidupan beriman dan giat bersaksi tentang Yesus Kristus Juruselamat dunia. Pemimpin Jemaat dan pemerintah diberi hikmat dalam melayani di tengah berbagai persoalan yang terjadi. Korban kejahatan penyalahgunaan media sosial agar mendapatkan kekuatan, penghiburan dan pemulihan dari TUHAN. TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II NYANYIAN YANG DIUSULKAN: Kemuliaan Bagi Allah : NKB No.3 Terpujilah Allah Ses Doa Penyembahan: KJ No. 17 Tuhan Allah Hadir Pengakuan dosa: NNBT No.32 Dunia S'makin Berkabut. Janji Anugerah Allah: NNBT No. 20 Kami Bersyukur PadaMu Tuhan. Puji-pujian : KJ No. 392 Ku Berbahagia Ses Pembacaan Alkitab : KJ No. 54 Tak Kita Menyerahkan. Ses Pengakuan Iman: KJ No. 281 Segala Benua dan Langit Penuh. Persembahan: NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan . Nyanyian Penutup: NNBT No. 28 Ya Tuhan Tolong Aku. ATRIBUT: Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.
Daftar Label dari Kategori Pembacaan Alkitab GMIM 2018 1 Korintus 12:1-11(1) 1 Raja-Raja 12:16-17(1) 1 Raja-Raja 12:16-24(1) 1 Yohanes 4:7-21(1) 2 Timotius 2:1-13(1) 2 Timotius 3:10-17(2) Ayub 5:27(1) Kejadian 13:1-18(1) Kejadian 1:1-31(1) Kejadian 39:1-23(1) Kejadian 50:15(1) Kejadian 50:21(1) Kejadian 6:9-22(1) Keluaran 4:1-17(1) Kidung Agung 1:1-8(1) Kisah Para Rasul 15:33-34(1) Kisah Para Rasul 17:10-15(1) Lukas 16:10-18(1) Lukas 2:1-7(1) Maleakhi 2:10-16(1) Markus 10:13-16(1) Markus 10:35-45(1) Markus 16:1-2(1) Matius 16:21-28(1) Matius 26:47-56(1) Mazmur 71:17-24(1) Pengkhotbah 3:1-15(1) Roma 10:4-15(1) Roma 1:16-17(1) Ulangan 31:1-8(1) Yesaya 28:23-29(2) Yesaya 6:1-13(1) Pelatihan Online EasyWorship 2009 mulai 06 April 2015 - Soal Latihan 1 EasyWorship 2009 - Pembuatan Slide Tata Ibadah - Register | Login | Selanjutnya: RHK Sabtu, 20 Oktober 2018 - Melangkah dengan Damai - Kisah Para Rasul 15:33-34Sebelum: MTPJ 7 s-d 13 Oktober 2018 - Gereja di Era Digital - Kejadian 6:9-22All Pembacaan Alkitab GMIM 2018: MTPJ 24 Desember 2018 Khotbah Malam Natal - Menyambut Kelahiran Yesus - Lukas 2:1-7MTPJ 23 s-d 29 Desember 2018 (Minggu Adven 4) - Yesus Kristus Penyelamat Dunia - 1 Yohanes 4:7-21MTPJ 2 s-d 8 Desember 2018 (Minggu Adven 1)MTPJ 25 November s/d 1 Desember 2018 - Gunakan Media Sebagai Sarana Pelayanan - Keluaran 4:1-17RHK Sabtu, 10 November 2018 - Ungkapan yang Menghibur, Menenangkan Hati - Kejadian 50:21RHK Minggu, 4 November 2018 - Berprasangka Buruk Bukanlah Hal yang Baik - Kejadian 50:15MTPJ 28 Oktober s/d 3 November 2018 - Stop Hoax - Matius 28:11-15MTPJ 21 s-d 27 Oktober 2018 - Bijak Menggunakan Teknologi - Yesaya 28:23-29MTPJ 21 s-d 27 Oktober 2018 - Bijak Menggunakan Teknologi - Yesaya 28:23-29RHK Sabtu, 20 Oktober 2018 - Melangkah dengan Damai - Kisah Para Rasul 15:33-34MTPJ 14 s-d 20 Oktober 2018 - Media Sebagai Sarana Memelihara Kehidupan Beriman - Kisah Para Rasul 15:22-34MTPJ 7 s-d 13 Oktober 2018 - Gereja di Era Digital - Kejadian 6:9-22MTPJ 30 Sept - 6 Oktober 2018 - Gunakan Karunia untuk Kepentingan Bersama - 1 Korintus 12:1-11Pembacaan Alkitab GMIM MTPJ 23 s-d 29 September 2018 - Cinta Allah Menerobos Perbedaan - Kidung Agung 1:1-8MTPJ 16 - 22 September 2018 - Panggilan Gereja Memelihara Perdamaian di Tengah Masyarakat Majemuk - Kejadian 13:1-18MTPJ 2 - 8 September 2018 - Firman Allah Menjadikan Orang Lebih Baik Hati - Kisah Para Rasul 17:10-15MTPJ 26 Agust s/d 1 Sept 2018 Komitmen Iman Di Tengah Keberagaman - Maleakhi 2:10-16MTPJ 19 s-d 25 Agustus 2018MTPJ 12 - 18 Agustus 2018MTPJ 5 s-d 11 Agustus 2018MTPJ 22 s-d 28 Juli 2018 - Markus 10:13-16MTPJ 15 s d 21 Juli 2018 - Pengalaman Membentuk dan Memperteguh Hidup dalam Pengharapan Iman - Pengkhotbah 3:1-15MTPJ 8 s-d 14 Juli 2018 - Kebajikan Allah (Bersyukur adalah Karakter Orang Percaya) - Mazmur 111:1-10MTPJ 1 s-d 7 July 2018 - Hidup sebagai anak-anak terang (Mengertilah Kehendak Tuhan) - Efesus 5:1-21MTPJ 24 s-d 30 Juni 2018 - Pendidikan Seumur Hidup - Mazmur 71:17-24MTPJ 17 s-d 23 Juni 2018 - Firman Mempersatukan dan Menyelamatkan Bangsa - Roma 10:4-15MTPJ 12 Juni 2018 (HUT PI dan Pendidikan Kristen ke-187) - Injil Yang Menyelamatkan - Roma 1:16-17MTPJ 10 s/d 16 JUNI 2018 - Firman Allah Sebagai Sumber Pendidikan Karakter - 2 Timotius 3:10-17MTPJ 10 s/d 16 JUNI 2018 - Firman Allah Sebagai Sumber Pendidikan Karakter - 2 Timotius 3:10-17RHK Sabtu, 9 Juni 2018 - Keterbatasan Pengetahuan Manusia - Ayub 5:27MTPJ 3 s/d 9 Juni 2018 - Allah Mendidik Umat-Nya - Ayub 5:17-27MTPJ 27 Mei s/d 2 Juni 2018MTPJ 20 - 26 Mei 2018 ( Hari Raya Pentakosta1)MTPJ 6 - 12 Mei 2018 - Kesetiaan Dimulai dari Hal-hal Kecil - Lukas 16:10-18MTPJ 29 April s/d 5 Mei 2018 - Pemimpin yang Bijaksana Mendengar Setiap Aspirasi - 1 Raja-Raja 12:16-24RHK Minggu, 22 April 2018 Doa dan Puasa adalah Panggilan Iman Ester 4:1-3Pembacaan Alkitab GMIM Minggu, 29 April 2018 - Belajar Mendengar 1 Raja-Raja 12:16-17MTPJ 8 - 14 April 2018MTPJ 1 - 7 April 2018 Hari Raya Paskah 1 (Hari Anak GMIM)RHK Minggu, 1 April 2018Jumat Agung 30 Maret 2018 - Setia Sampai Mati - Bacaan Alkitab : Yohanes 19 : 28 - 30MTPJ 25 - 31 Maret 2018 - Hidup ada Dalam Rancangan Allah - Minggu Sengsara VIMTPJ 18 - 24 Maret 2017 Minggu Sengsara VRHK 11 - 17 Maret 2018 Minggu Sengsara IV - Syarat Mengikut Yesus - Matius 16:21-28MTPJ 4 - 10 Maret 2018 Minggu Sengsara III - Komitmen Mengikut YesusMTPJ 25 Feb. s/d 3 Maret 2018 Minggu Sengsara II - Markus 10:35-45MTPJ 18 - 24 Februari 2018 Minggu Sengsara I - Panggilan Untuk Ikut Menderita - 2 Timotius 2:1-13MTPJ 11 - 17 Februari 2018MTPJ 28 Januari s/d 3 Februari 2018 - Ini Aku, Utuslah Aku - Yesaya 6:1-13MTPJ 21 - 27 Januari 2018 - Pola Hidup Sehat MendatangkanKecerdasanMTPJ 14 - 20 Januari 2018 - Kejadian 39:1-23 - Meraih Sukses dengan ImanMTPJ 7 - 13 Januari 2018 - Tuhan Mencipta, Manusia Memelihara - Kejadian 1:1-31MTPJ 31 Desember 2017 s/d 6 Januari 2018 - Kemarin, Hari Ini dan Besok Dalam Tangan Tuhan - Ulangan 31:1-8Pembacaan Alkitab GMIM Januari 2019
Nyanyian Ibadah Gereja: MENU UTAMA:Lagu Koor Gereja, JB (Pujian Sekolah Minggu), KMM, KJ, PKJ, GB, NKB, Kidung Ceria, NR, NR TORAJA, PKJ TORAJA, NKB TORAJA, NJNE, PENANIAN MASALLO', Pa'pudian, Mazmur Genewa, Nyanyian Jemaat GPM, LIRIK LAGU ROHANI SUNDA, Kidung Kabungahan KKB, KPKL, KPKA, Kidung RIA GKJW, Buku Ende, BN (Buku Nyanyian HKBP), Suplemen Buku Ende, MNR1 (Mazmur dan Nyanyian Buku 1), MNR2 (Mazmur dan Nyanyian Buku 2), Nafiri Rohani, MAZMUR MP3 GKI, NP (Nyanyian Pujian), Lagu Tiberias, Nafiri Kemenangan, Lagu GMS, PPK, PPPR, KPPK, NKI, NRM, Buku Lagu Perkantas, KPJ, KRI, KPRI, KLIK, NNBT, DSL, LS, Doding Haleluya, LKEE, Suara Gembira, , Puji Syukur, Madah Bakti, Berita GMIM 2022(2) Contoh Doa GMIM(7) Contoh Tata Ibadah GMIM(32) Doa Doa GMIM(3) Dua Sahabat Lama (DSL)(35) Khotbah MTPJ GMIM 2020(47) Khotbah MTPJ GMIM 2021(95) Khotbah MTPJ GMIM 2022(88) Khotbah MTPJ GMIM 2023(88) Kumpulan Lagu Ibadah Kreatif dan KKR (KLIK)(467) Lagu Pilihan(11) Lagu Rohani GMIM(1) MTPJ 2019(42) NYANYIKANLAH NYANYIAN BARU BAGI TUHAN (NNBT)(51) Pembacaan Alkitab GMIM 2017(124) Pembacaan Alkitab GMIM 2018(53) Pembacaan Alkitab GMIM 2019(11) Pembacaan Alkitab GMIM Setahun(6) Tentang GMIM(4) xxx(8) | Register Login
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
gkii,
gkj,
hkbp,
misa,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Lagu Persekutuan,
26 Maret 2023 Tata Ibadah Remaja GMIM 26 Maret – 1 April 2023 12 Maret 2023 Tata Ibadah Remaja GMIM 12-18 Maret 2023 5 Maret 2023 Tata Ibadah Remaja GMIM 5-11 Maret 2023 26 Februari 2023 Tata Ibadah Remaja GMIM 26 Februari – 4 Maret 2023 Minggu, 13 September 2020 TATA IBADAH MINGGU BENTUK II - Minggu, 13 September 2020 |
popular pages | login | e-mail: admin@lagugereja.com Lagu-Gereja - Twitter | FB © 2012 . All Rights Reserved. |
https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1036, renungan gmim untuk ibadah remaja, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1375#.Ylqy7_f7MWM, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1375#.Ylqy7_f7MWM, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?tag=Khotbah%20MTPJ%20GMIM%202022, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?tag=Khotbah%20MTPJ%20GMIM%202022, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1852, khotbah gmim Filemon 1 : 4-22, buku lagu pemuda gmim, tata ibadah pemuda gmim, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1851, https://gmim.lagu-gereja.com/index.php?ipage=1851, teks mars pria kaum apa gmim, tata ibadah pemuda gmim, Tata ibadah menyambut NATAL gmim 2021, tata ibadah menyambut natal remaja gmim, MTPJ GMIM minggu adven 2, khotbah gmim markus 4 : 35-41, Renungan pemuda Remaja GMIM 2021, mtpj 8 november 2021, Dodoku GMIM MTPJ, Khotbah GMIM Minggu ini, MTPJ GMIM 2021, mtpj, mtpj gmim bulan nopember 2021,